08 November 2023       1.158 kali


PENDAHULUAN
Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Dengan kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak maka tingkat keberhasilan di Madrasah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan membuat peluang kesuksesan hidup yang lebih baik.
Rendahnya reading literasi bangsa kita menyebabkan sumber daya manusia kita tidak kompetitif karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa jumlah perpustakaan dan buku-buku jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan membaca sebagai basis pendidikan permasalahan budaya membaca belum dianggap sebagai critical problem, sementara banyak masalah lain yang dianggap lebih mendesak.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui peraturan menteri nomor 23 tahun 2013 meluncurkan sebuah gerakan literasi sekolah untuk menumbuhkan sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak melalui bahasa. Sederhananya Setiap anak di sekolah dasar diwajibkan membaca buku-buku bacaan cerita lokal dan cerita rakyat yang memiliki kearifan lokal dalam materi bacaannya sebelum pelajaran kelas dimulai.
Secara luas literasi yang dimaksud di sini lebih dari sekedar membaca dan menulis Ia juga mencakup Bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan bahasa dan budaya UNESCO 2003.
Penanaman nilai budi pekerti luhur ini penting dilakukan sejak dini sebab proses pendidikan sejatinya bukan hanya untuk mencetak manusia yang cerdas secara intelektual tapi juga cerdas emosional dan spiritual. Harus diakui salah satu kekeliruan besar dalam sistem pendidikan kita adalah sangat mengedepankan kecerdasan intelektual namun menyampingkan pelajaran yang mengandung nilai-nilai moral. Tak heran jika saat ini banyak orang pintar berpendidikan tinggi tapi tak tahu sopan santun tak punya Sikap tenggang rasa tak punya empati dan semacamnya padahal dari buku-buku cerita rakyat misalnya banyak digambarkan ucap dan lagu Nenek moyang kita yang begitu Luhur.
Anak yang duduk di Sekolah Menengah merupakan usia emas sehingga penting menanamkan nilai budi pekerti luhur kepada mereka gerakan literasi adalah salah satu cara untuk menanamkan budi pekerti luhur tersebut guru memiliki peran penting dalam merangsang siswa untuk belajar Sehingga dalam melaksanakan pembelajaran guru harus menggunakan pendekatan yang komprehensif serta progresif agar bisa memotivasi rasa ingin tahu siswa dan memicu mereka untuk berpikir kritis hal ini akan berhasil jika guru mampu mengembangkan pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan literasi dan potensi siswa seutuhnya. Dalam pengembangan pembelajaran guru juga harus mampu memilih dan memanfaatkan bahan ajar seperti mendorong siswa untuk membaca buku yang berkualitas karena membaca sejalan dengan proses berpikir kritis yang memungkinkan siswa untuk kreatif dan berdaya Cipta.
Gerakan literasi akan berhasil jika berjalan secara holistik selain guru di Madrasah orang tua perpustakaan pemerintah dan pihak swasta pun harus bersama-sama mendukung terwujudnya gerakan literasi.
 
A.      Konsep Dasar Literasi
1.       Literasi Dasar
Mengembangkan kegiatan membaca menulis dan berhitung
2.       Literasi Perpustakaan
Menggalakkan kegiatan literasi dengan menggunakan referensi yang ada di perpustakaan
3.       Literasi Teknologi
Menggunakan kemajuan teknologi untuk memudahkan kegiatan literasi
4.       Literasi Media
Menggunakan media sebagai media kampanye literasi media terbagi menjadi media online seperti pembuatan blog Facebook dan Twitter sementara media cetak bisa dilakukan dengan bekerjasama dengan koran agar menyediakan kolom khusus untuk bagi karya anak seperti puisi kerangka bebas cerita bergambar dan lain sebagainya
5.       Literasi Visual
Kemampuan untuk mengapresiasi desain grafis dan teks visual
 
B.      Tujuan
Tujuan untuk menjadikan sekolah sebagai komunitas yang memiliki komitmen dan budaya membaca yang tinggi serta miliki kemampuan untuk menulis yang komprehensif.
Program aksi dari gerakan literasi matsani adalah:
1.       Pojok baca
·         Setiap kelas menyediakan tempat baca yang nyaman
·         setiap kelas mengadakan buku secara pribadi minimal 3 buku di setiap pojok baca
·         pendistribusian buku yang dilakukan oleh perpustakaan sekolah setiap satu minggu sekali
2.       Buku literasi
·         Setiap Siswa memiliki satu buku literasi
·         kegiatan dilaksanakan setiap bulan sekali di kelas masing-masing
·         kegiatan meliputi membaca buku menulis dan menyampaikan isi buku
·         hasil yang diperoleh diantaranya resensi buku, laporan hasil membaca, menulis kata teknik, dan menulis kalimat majas
·         hasil dari buku literasi ini diperiksa setiap 2 bulan sekali oleh pihak perpustakaan
3.       Mobil literasi
·         Mobil keliling ini merupakan salah satu program dari perpustakaan daerah kabupaten Lumajang yang menyediakan perpustakaan keliling dengan datang ke setiap sekolah
·         kegiatan ini dilaksanakan 3 bulan sekali siswa melaksanakan kegiatan untuk mengisi buku literasi pada poin kedua
4.       Wakaf buku
·         setiap siswa atau guru menghibahkan buku ke perpustakaan sekolah sebagai penambah koleksi buku
·         wajib diperuntukkan kelas 9
·         penyerahan buku wakaf langsung ke pihak perpustakaan
5.       E-book
·         Elektronik book berupa buku yang bisa langsung diakses di web Madrasah di bagian perpustakaan
·         E-book berupa buku paket pelajaran dan buku bacaan.
6.       Reward
·         Good reader kategori ini diambil dari siswa yang banyak meminjam dan membaca buku
·         Literasi reward pemberian penghargaan kepada siswa dan kelas sebagai apresiasi dari literasi
·         reward ini diberikan setiap satu semester
 
C.      Nama Kegiatan
GARASI MATSANI (Gerakan Literasi MTs Maarif NU Nurul Islam Bades)
 
D.      Sasaran
1.       Siswa
2.       Guru
3.       staf dan karyawan
 
E.       Pelaksanaan
Teknis konsep garasi matsani (harian, bulanan, dan per semester) sekolah
1.       Harian
a.       Melayani peminjaman buku
b.      Menyediakan pojok literasi di pojok kelas yang nyaman
c.       Membuat majalah dinding kelas
2.       Bulanan
a.       Menjadwalkan kegiatan literasi 60 menit  (membaca menulis bermain drama menggambar kerajinan tangan dll) di kelas masing-masing
b.      Melakukan evaluasi dan observasi terhadap pelaksanaan kegiatan literasi pada buku literasi di akhir pekan
c.       Penjadwalan kunjungan layanan mobil perpustakaan keliling dari Pemkab untuk menunjang literasi (membaca menulis bermain drama menggambar kerajinan tangan dll)
3.       Semester
a.       Memberi reward kepada siswa yang mendapat nilai terbaik dalam bidang literasi Riders Award and Duta literasi kelas
b.      Memberi dorongan kepada siswa dan juga guru untuk menyumbang buku atau mewakafkan buku
 
F.       Strategi pelaksanaan
Perpustakaan sekolah bekerja sama dengan perpustakaan daerah mengadakan sosialisasi pengantar literasi
 
G.     Monitoring dan evaluasi
Perpustakaan sekolah kepada siswa
 
H.     Penutup
Demikian laporan ini dibuat Semoga dapat menggambarkan kegiatan yang dimaksud serta dapat dijadikan kerangka acuan kerja gerakan literasi sekolah


Bades, 16 Juli 2023

 

Kepala Perpustakaan

 


Dliyaul Fuadah, S.Pd